Archive

Archive for the ‘Biology’ Category

Protista yang menyerupai tumbuhan

February 27, 2011 Leave a comment

Selain terdapat protista yang menyerupai hewan dan protista yang menyerupai jamur, ada juga protista yang menyerupai tumbuhan. Ciri-ciri utamanya sehingga disebut protista yang menyerupai tumbuhan adalah memiliki kloroplas sehingga mampu berfotosintesis(membuat makanannya sendiri). Protista ini terdiri dari ganggang(tumbuhan air sederhana). Ukuran tubuhnya dari mikroskopik sampai dapat terlihat oleh mata kita. Ganggang ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler. Ganggang yang uniseluler ada yang hidupnya sendiri-sendiri, ada juga yang hidupnya bersama-sama. Ada juga ganggang yang memiliki bulu cambuk(flagella)yang berfungsi sebagai alat gerak protista. Jumlahnya sekitar 2 sampai 4 buah. Menurut bentuk tubuh dan cara hidupnya, ganggang dibagi tiga yaitu:

  • Ganggang uniseluler yang sendiri. Ganggang ini hidup tidak dengan berkelompok, tetapi dengan sendiri-sendiri. Bentuknya menyerupai lingkaran.
  • Ganggang uniseluler yang hidup berkelompok. Jenis ganggang ini tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Ganggang-ganggang dihubungkan dengan untaian tipis sitoplasma, yang disebut protoplasma. Jenis ganggang ini ada yang berbentuk bola dan ada yang berbentuk jala ikan.
  • Ganggang yang multiseluler. Jenis ganggang ini terdiri dari banyak sel. Ada yang berbentuk seperti benang, ada juga yang berbentuk seperti lembaran-lembaran.

Karena ganggang merupakan makhluk hidup yang sederhana, kadangkala kita tidak bisa membedakan mana yang akar, batang, maupun daun yang disebut talus.

Ganggang uniseluler dan multiseluler terdiri dari sel yang merupakan eukariot. Dalam sel tersebut terdapat kloroplas sehingga ganggang mampu berfotosintesis. (sehingga kebanyakan ganggang memiliki warna hijau), tetapi kadangkala ganggang memiliki zat warna yang berbeda walaupun dalam ganggang itu terdapat kloroplas). Zat perwarna tersebut adalah karoten dan fikobilin. Karoten dapat berwarna keemasan (santofil) dan coklat (fukosantin). Fikobilin dapat berwarna biru (fikosianin) dan merah (fikoeritrin) Zat warna inilah yang menentukan warna ganggang. Bisa merah, kuning keemasan, hijau, biru, dll. Ganggang memiliki suatu organel yang disebut pirenoid. Pirenoid berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan ini dapat berupa amilum dan minyak (ganggang hijau), leukosin dan minyak (ganggang keemasan), laminarin (ganggang coklat), tepung florid (pada ganggang merah)

Ganggang biasanya tinggal di tempat yang mengandung air (lembab). Ganggang tergolong fitoplankton dalam suatu ekosistem. Dalam ekosistem ganggang juga sebagai penghasil oksigen bagi makhluk hidup lainnya.

Ganggang berkembang biak dengan cara aseksual dan dengan cara seksual.

  • Reproduksi aseksual, ada 3 jenis, yaitu:
  1. Pembelahan biner, yaitu pembelahan ganggang yang hanya dilakukan oleh ganggang bersel satu. Sel induk ganggang membelah menjadi dua bagian yang kemudian mereka menjadi individu baru
  2. Fragmentasi, yaitu perkembangbiakkan yang terjadi pada ganggang multiseluler yang berbentuk filamen dan talus. Filamen atau talus yang putus akan membentuk individu baru.
  3. Pembentukan spora, yaitu perkembangbiakkan ganggang dengan cara menghasilkan spora. Spora dihasilkan dengan pembelahan dinding sel asal. Spora akan keluar saat dinding sel asal pecah. Spora tersebut tumbuh menjadi individu baru.
  • Reproduksi seksual, yaitu perkembangbiakan ganggang dengan penyatuan gamet positif dan gamet negatif. Gamet bersatu saat di dalam air. Penyatuan 2 gamet tersebut akan menghasilkan zigot yang akan menjadi individu baru. Pada ganggang yang talus, zigot akan tumbuh menjadi ganggang yang disebut sporofit, sedangkan ganggang yang uniseluler dan filamen, zigot membentuk zigospora yang berdinding tebal. Sporofit menghasilkan gamet dengan organ yang disebut gametangium.

Klasifikasi

Euglenophyta

Euglenophyta memiliki bintik mata dan memiliki flagella. Ciri-cirinya adanya  kantong anterior.  Di dalam bintik mata tersebut terdapat fotoreseptor yang berguna bagi euglenophyta untuk bergerak menuju cahaya. Eugolenophyta tidak memiliki dinding sel. Tetapi dibungkus oleh protein yang disebut pelikel. Hasil fotosintesis pada euglenophyta disimpan dalam bentuk paramilon . Jenis ini memiliki 2 flagella Contoh-contoh euglenophyta:

Euglena

Euglena adalah salah satu euglenophyta. Memiliki kloroplas sehingga dapat berfotosintesis. Saat terdapat cahaya matahari, mereka melakukan fotosintesis. Flagella membantu mereka untuk bergerak menuju cahaya matahari. Saat tidak ada cahaya matahari, mereka memakan material organik di sekitar mereka melalui proses fagositosis.. Contoh : Euglena viridis

Pyrrophyta/Dinoflagellata

Lebih dikenal sebagai ganggang api. Sebagian dari spesies ini dapat membuat laut tampak bercahaya pada malam hari. Pada suatu saat tertentu jumlah dari beberapa species ini sangat banyak sehingga menyebabkan peristiwa red tide yang membunuh banyak hewan laut. Species ini mengandung zat warna merah jadi laut yang tercemar ganggang ini berwarna merah.  Karena species ini mengeluarkan toksin yang  beracun bagi hewan-hewan lainnya. Species ini juga menghabiskan oksigen di dalam laut yang juga membuat hewan lain mati. Manusia yang memakan hewan yang telah teracuni toksin tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak. Species ini tumbuh dengan banyak saat suhu 21-26 derajat celcius, dimana makanan-makanan ganggang tersebut seperi fosfat dan nitrogen yang berasal dari pupuk kimia, limbah-limbah yang mengandung fosfat, nitrogen, zat besi, dan vitamin B 12 terserap ke dalam air. Selain berwarna merah, ganggang api memiliki warna yang berbeda-beda seperti hijau, biru, kuning, dll. Tetapi, sebagian besar memiliki warna orange-merah muda karena terdapat zat warna yang disebut xantofil. Ganggang api dapat berfotosintesis, walaupun diantaranya terdapat juga yang parasit. Ganggang api kebanyakan hidup di laut, walaupun sebagian kecil hidup di perairan air tawar. Sebagai penghasil fitoplankton terbanyak dalam ekosistem laut (yang bukan menyebabkan red tide) Ganggang api juga memiliki 2 flagella. Flagella ini membuatnya berputar(dinos(Yunani) artinya berputar) Perkembangbiakan dapat secara aseksual maupun seksual.( Ganggang api dengan ganggang merah itu beda). Saat musim dingin, jenis ini berdiam di dasar laut. Contoh Pyrrophyta/Dinoflagellata :

Noctiluca scintillans

Noctiluca scintillans (sering disebut juga noctiluca miliaris) adalah salah satu dari ganggang api. Makanannya berupa plankton, diatom, dsb. Terdapat di seluruh dunia, terutama terdapat di perairan sekitar pantai. Salah satu penyebab red tide jika lingkungannya terdapat banyak zat seperti fosfat dan nitrogen. Alat pencernaannya berupa gigi dan tentakel pada flagellanya, tetapi flagellanya tidak dapat bergerak sehingga tergantung pada daya apung perairan tersebut.

Gonyaulax

Gonyaulax adalah salah satu ganggang api yang membuat laut menjadi merah (red tide). Tebalnya sekitar 4 mm.  Ekskresi gonyaulax menghasilkan zat toksin yang disebut saksitoksin yang menyebabkan otot tidak bisa digerakkan dan sesak nafas(karena menghalang natrium masuk ke dalam tubuh sehingga harus diberi nafas buatan. Kalau tidak, akan menimbulkan kematian. Karena hal ini, pernah dibuat senjata biologis dengan menggunakan zat racun ini. Walaupun demikian, jenis ini merupakan fitoplankton yang berguna sebagai makanan ikan.  

Gymnodinium brevis

Gymnodinium (disebut juga ) adalah juga salah satu penyebab red tide. Species ini menghasilkan cigutoksin, yang membuat penyakit pada perut hewan, seperti burung, ikan, maupun manusia. Flagella pada hewan ini dapat membuatnya bergerak. Sering terdapat di daerah Florida dan Texas (Amerika Serikat) dan daerah sekitar Meksiko.

Chlorophyta

Chlorophyta adalah ganggang yang berwarna hijau. Berwarna hijau karena jumlah klorofil sangat banyak (paling dominan) pada ganggang ini, walaupun terdapat zat warna yang lain, yang disebut karoten. Sebagian dari ganggang ini memiliki flagella sehingga dapat bergerak. Ada yang hidupnya soliter, koloni, maupun multiseluler. Ada Bentuknya seperti benang. Ganggang yang seperti filamen tersebut membentuk benang yang biasa disebut pond scum. Ganggang hijau memiliki dinding sel seperti tumbuhan yang disebut selulosa dan menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum. Ganggang hijau hidup di air, terutama perairan air tawar dan tempat yang lembab. Berkembang biak dengan aseksual dengan pembentukan spora, pembelahan biner, maupun fragmentasi. Perkembangbiakan seksual dengan penggabungan dua gametofit (jantan, betina)yang disebut isogami. Saat terjadi penyatuan gamet disebut anisogami. ada juga yang menghasilkan sperma. Kejadian saat sperma berflagella memasuki indung telur ganggang tersebut disebut oogami .Sebagian dari ganggang ini bersimbiosis dengan jamur(fungi) sehingga membentuk lumut kerak(lichens)kluk hidup dalam chlorophyta:

Chlorella

Chlorella adalah salah satu ganggang hijau yang hidup soliter. Ganggang ini tidak dapat bergerak karena tidak memiliki flagella. Klorofil berbentuk seperti mangkuk. Bentuk tubuhnya bulat, seperti gambar di samping. Ukurannya sangat kecil. Ganggang ini membuat perairan berwarna kehijauan dan buram. Pada jaman modern seperti ini, chlorella banyak manfaatnya bagi manusia, seperti sumber vitamin, mineral, dan lain-lain. Tumbuhan ini juga mencegah terjadinya kanker.

Volvox

Volvox adalah contoh ganggang hijau yang hidup berkoloni. Bentuknya seperti bola. Ganggang ini hidup pada habitat air tawar. Individu-individu volvox tergabung oleh glikoprotein gelatinosa yang berbentuk seperti bola. Antara 1 individu dengan individu lain dihubungkan oleh sitoplasma yang sangat tipis. Memiliki fotoreseptor sehingga ganggang ini bergerak menuju cahaya untuk berfotosintesis. Volvox hidup pada perairan air tawar (letaknya agak dalam). Berkembang biak dengan aseksual (pembelahan) maupun dengan cara seksual (pembentukan sperma dan indung telur pada ganggang).

Ulva

Biasa disebut selada laut. Ulva adalah salah satu ganggang hijau yang memiliki banyak sel(multiseluler). Ganggang ini dapat tumbuh sekitar 40 cm. Biasa digunakan untuk makanan seperti sup. Biasa hidup pada bebatuan pada daerah pesisir.

Phaeophyta

Phaeophyta atau biasa disebut ganggang cokelat, merupakan ganggang yang semua anggotanya multiseluler. Sebagian besar hidup di laut. Tidak memiliki flagella. Memiliki warna cokelat karena zat warna yang paling dominan fukosantin. Bentuk ganggang ini berbentuk talus. Dinding sel ganggang cokelat mengandung pektin dan algin. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk laminarin (glukosa dalam bentuk lemak) . Berkembang biak dengan aseksual (fragmentasi) maupun secara seksual (oogami, anisogami, dan isogami). Memiliki pergiliran keturunan yang disebut gametofit dan sporofit. Contoh-contoh ganggang cokelat:

Laminaria

Laminaria adalah salah satu ganggang cokelat. Biasa sering disebut kelp. Ganggang ini digunakan untuk menghentikan pendarahan saat melahirkan.  Salah satu jenis dari rumput laut. Dapat digunakan sebagai pupuk pertanian  dan penghasil yodium untuk menyembuhkan gondok. sering ditemukan pada daerah pasang surut. Berkembang biak dengan seksual.

Sargassum

Sargassum hidup pada perairan beriklim sedang. Berkembang biak secara aseksual. Biasa hidup pada perairan dekat terumbu karang. Daunnya memiliki kemampuan untuk menghisap udara sehingga dapat mengapung diatas permukaan air. Biasa disebut gulfweed. Beberapa sargassum mengubah lingkungan menjadi tempat yang cocok bagi hewan air dan tumbuhan air. Sering digunakan untuk obat herbal.

Macrocystis

Ganggang cokelat yang paling lebar. Juga salah satu dari rumput laut. Ukurannya lebih dari 2 meter. Hidup di daerah Samudera Pasifik.  Berkembang biak dengan spora. Spora tersebut membentuk gametofit, sperma, dan indung telur. Hidup pada bebatuan. Digunakan sebagai pengental pada es krim.

Rhodophyta

Rhodophyta atau ganggang merah, merupakan ganggang yang memiliki warna merah. Sebagian besar ganggang ini multiseluler.  Ganggang ini tidak memiliki flagella.Ganggang ini berwarna merah karena mengandung zat warna yang disebut fikoeritrin yang berwarna merah dan fikosianin yang berwarna biru sehingga banyak ganggang merah berwarna agak keunguan. Sebagian dari species ini beradaptasi dengan kedalaman perairan. Pada kedalaman dalam, berwarna merah kehitaman, pada kedalaman sedang warnanya merah cerah, pada kedalaman dangkal berwarna merah kehijauan. Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin. Cadangan makanan berupa tepung florid. Habitat ganggang merah pada laut yang dalam, sekitar 200 m di bawah permukaan laut. Perkembangbiakan secara aseksual dengan spora, perkembangbiakan seksual dengan oogami. Oogami dibantu oleh air. Siklus hidupnya terdiri dari 2 juga yaitu sporofit dan gametofit. Contoh ganggang merah:

Gracilaria

Gracilaria merupakan ganggang yang multiseluler. Ganggang ini sering digunakan untuk makanan yang bergizi. Gracilaria mengandung banyak serat sehingga digunakan untuk diet. Digunakan sebagai pembuat agar-agar. Tinggal di sekitar kedalaman  200 m ke bawah. Bisa mencegah kanker.

Corallina

Ganggang ini berbentuk seperti karang. Sebagai salah satu ganggang yang berperan sebagai pembentuk terumbu karang karena ia membantu hewan karang sebagai penyediaan “semen” bagi terumbu karang. Ganggang ini sangat menguntungkan hewan dan rumput laut, karena melindungi mereka. Ada yang hidup dengan epifit, dan parasit pada ganggang yang lain. Pada jaman sekarang ini, ganggang ini digunakan sebagai pengganti tulang yang patah dalam bidang kedokteran. Ganggang ini juga dapat digunakan sebagai hiasan akuarium. Habitatnya pada laut kedalaman sekitar 250 m ke bawah.

Chrysophyta

Biasa disebut ganggang keemasan. Ganggang ini berwarna keemasan karena mengandung zat warna yang disebut santofil. Hidupnya ada yang soliter, ada yang berkoloni, dan ada yang multiseluler. Ganggang pirang memakan makanannya dengan pseudopodia (kaki semu pada protista) Cadangan makanan berupa lemak dan karbohidrat. Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga yang hidup pada air laut. Ganggang keemasan ada yang berupa diatom. Diatom berwarna kuning atau cokelat, yang terdiri dari dinding seperti gelas. Dinding sel terdiri atas bagian dasar (hipoteka) dan penutup (epiteka) Ganggang keemasan berkembang biak secara aseksual (pembelahan biner) maupun seksual (pembentukan sperma dan indung telur). Contoh ganggang keemasan :

Navicula

Salah satu ganggang diatom. Hidupnya soliter. Bentuknya seperti kapal Jika ganggang ini mati, akan membentuk tanah diatom yang bagus bagi pertumbuhan tanaman.

Synura

Ganggang ini hidupnya secara berkoloni. Masing-masing individu memiliki 2 flagella. Memiliki fotoreseptor sehingga dapat bergerak menuju cahaya. Dinding selnya memiliki duri. Berperandalam ekosistem sebagai fitoplankton.

Pertanyaan:

1. Filum apakah yang sering menimbulkan blooming algae pada sawah?? Mengapa?

2. Filum apakah yang merupakan rumput laut?

3. Mengapa rumput laut tidak menjadi makanan pokok, padahal gizinya hampir sama dengan memiliki banyak mineral?

4. Bagaimana reproduksi oleh ulva?? Jelaskan!

5. Mengapa sargassum dapat mengapung pada laut??

6. Apa yang dilakukan euglena jika tidak ada matahari di sekitarnya??

7. Berasal dari mana zat yang menyebabkan dinoflagellata menyebabkan red tide??

8. Apa itu talus??

9. Mengapa euglenoid dipisahkan dari kingdom plantae, padahal memiliki klorofil??

10. Mengapa corallina sp. sebagai “semen” dalam terumbu karang??

11. Carilah informasi tentang Fucus sp.! Filum apakah makhluk hidup tersebut? Mengapa bisa?

12. Zat warna apakah yang menyebabkan protista berwarna biru??

13. Mengapa chlorella tidak dimakan langsung, tetapi harus dibuat pil dahulu??

14. Apa guna kaki pseudopodia pada protista??*

15. Bagaimana cara reproduksi pada laminaria??

16. Ada istilah biflagelata. Apa itu??

17. Apa itu isogami??

18. Apa itu bacillariophyta?? Contoh makhluk hidupnya??*

19. Apa kamu percaya bahwa euglenoid satu subfillum dengan penyebab penyakit tidur di afrika (trypanosoma brucei)? Mengapa??

20. Mengapa ganggang(alga) bisa bersimbiosis dengan lichens? Mengapa??

21. Jika suatu ganggang yang hidup di air tidak bisa bergerak(tidak punya flagella dan tidak menempel pada batuan), bagaimana cara ia bergerak untuk berkembang biak??

22. Mengapa chlorophyta dipisahkan dari kelompok plantae??*

23.  Kapankah dinoflagellata mengeluarkan zat toksiknya??*

24. Apakah blo0ming algae termasuk pencemaran lingkungan?? Padahal, kan lingkungan seharusnya tidak tercemar oleh lingkungan. Jelaskan!!

25. Apakah benar definisi bahwa protista bersel satu?? Jelaskan demikian!!*

Categories: Biology