Archive

Archive for the ‘Biology’ Category

Menjadikan kura-kura sebagai hewan peliharaan

March 25, 2011 Leave a comment

Apa kalian sering lihat hewan di samping?? Hewan tersebut adalah kura-kura. Hewan ini biasa disebut ‘terrapins’. Kebanyakan, kura-kura jenis ini hidup pada muara sungai. Hewan ini sering ditemukan di pet shop. Tetapi, saat kalian melihat hewan ini, bagaimana ya cara merawat hewan ini?? Mari simaklah berikut ini!

Saat kalian memilih kura-kura ini, lihatlah kondisi fisiknya. Jangan sampai memelihara hewan yang sudah tidak sempurna lagi(cacat). Caranya, lihat aktivitasnya. Makin aktif, maka kemungkinan cacat semakin kecil. Selain itu, lihat cangkang dan tubuhnya. Cangkangnya harus keras. Matanya harus terang dan bersih, serta tidak ada bagian yang terluka pada seluruh badannya.

Hewan ini dipelihara pada akuarium. Tetapi, akuarium ini sebaiknya ditaruh di tempat yang terkena sinar matahari (misal: jendela). Selain itu, di dalam akuarium, tinggi air harus sekitar 7 cm untuk berenang, dan daratan(dari kerikil, kayu, dll.(asal keras supaya tidak terpeleset)) untuk hewan ini mengeringkan tubuhnya. Air harus diganti sekitar 1 minggu sekali. Dan jangan menaruh benda-benda padat pada akuarium agar tidak mengganggu hewan ini berenang. Selain itu, memudahkan untuk membersihkan akuarium. Usahakan jangan pakai filter karena air tidak terlalu tinggi (walaupun boleh).

Hewan ini sangat suka makan hewan kecil dan sayuran. Contohnya, hewan ini suka makan cacing(kecil), ikan-ikan kecil, udang, dan daging lainnya. Kalian juga boleh memberikan sayur kangkung, selada, dll. ataupun juga berilah makanan kaleng khusus kura-kura ini yang dijual di pet shop atau supermarket. Berilah makan saat pagi, siang, dan sore. Jangan sampai memberikan terlalu banyak makan, karena akan membuat dia sakit. Jika terjadi gejala yang aneh pada kura-kura, segera bawalah ke dokter hewan.

Diatas ini adalah saran dan kiat untuk merawat hewan peliharaan berupa kura-kura. Apa kamu siap??

Categories: Biology

Protista yang menyerupai jamur

March 19, 2011 Leave a comment

Dalam kingdom protista, terdapat juga protista, tapi menyerupai jamur. Sifat karakteristiknya mirip jamur. Dalam ekosistem, jenis ini berperan sebagai pengurai. Sebagian dari jamur ini parasit bagi makhluk hidup yang lain. Ada 2 filum yang anggotanya mirip jamur, yaitu oomycota, myxomycota dan acrasiomycota

Oomycota

Oomycota berarti jamur telur. Disebut demikian karena perkembangbiakannya menghasilkan bola yang mirip telur. Filum ini sering disebut jamur air. Dari namanya, berarti jamur ini hidup di daerah perairan, dan daerah yang banyak mengandung air(lembab). jamur ini mempunyai 2 flagella untuk bergerak. Jamur ini berperan sebagai pengurai dalam ekosistem perairan. Jamur ini bisa menempel pada hewan dan tumbuhan air yang sudah mati, walaupun kadang-kadang parasit pada makhluk hidup yang lain. Jamur ini bentuknya seperti bola untuk beradaptasi pada lingkungan yang tidak menguntungkan baginya. Jamur ini ada yang uniseluler, maupun ada yang bercabang(yang berarti multiseluler). Dinding selnya banyak mengandung selulosa. Jamur ini mempunyai sporangium pada ujung hifa. Selnya terdapat mitochondria Jenis jamur ini berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Pada perkembangbiakan secara aseksual, pada sporangium dihasilkan zoospora. Saat dewasa, zoospora mempunyai flagella. Ia keluar dari tempat ia tumbuh(sporangium) dan kemudian membentuk individu di tempat lain. Secara seksual, jamur ini menghasilkan gamet yang berbeda jenis (jantan, betina) yang kemudian bersatu . Penyatuan 2 gamet menghasilkan zigot diploid yang akan menjadi individu baru. Kelompok protista ini bisa disebut karat putih karena sebagian jenis dari tanaman ini membuat suatu tanaman bercak-bercak, tanaman melepuh, yang bisa mengganggu perkembangbiakkan. Juga bisa disebut jamur berbulu halus karena bisa menyebabkan penyakit pada bagian belakang daun. Oomycota dapat menyebabkan kematian pada makhluk hidup. Contoh oomycota:

Albugo

Jenis oomycota inilah yang menyebabkan penyakit karat putih pada tanaman. Perkembangbiakkan dibantu oleh udara, sehingga dapat menyebarkan penyakit pada tumbuhan. Albugo sangat mempengaruhi hasil panen, karena jenis ini sering menyerang tanaman panen dan bisa membunuhnya, sehingga jenis ini menyebabkan gagal panen. . Berkembang biak dengan aseksual maupun seksual. Aseksual dengan zoospora, seksual dengan penyatuan 2 gamet. Jenis ini berkembang biak saat udara basah dan lembab(terutama saat musim gugur). Membuat para petani menderita.

Plasmopara

Jenis oomycota ini menginfeksi stomata dan buah pada tanaman anggur. Berkembang biak dengan cepat saat udara lembab dan berair, terutama saat musim semi. Zoospora menghasilkan macrosporangia, yang nanti menginfeksi tanaman. Warna pada daun menjadi hijau kekuningan dan cokelat tua(seperti bercak). Cara mencegah tanaman anggur terkena penyakit ini adalah menanamnya di tempat yang menerima sinar matahari terus menerus.

Phytophthora infestans

Jenis ini menyebabkan penyakit yang menyebabkan busuknya batang dan daun pada kentang dan pada famili solanaceae. Jenis ini pernah menyebabkan kelaparan di Irlandia.  Jenis ini biasa disebut “kanker” karena membunuh kentang sekitar 4-5 minggu sebelum panen. Menyebar dengan cepat pada udara lembab, apalagi jenis ini dapat terbawa oleh angin sehingga jenis ini menginfeksi pada tanaman kentang di seluruh dunia. Saat hujan terjadi, zoospora mengalir ke tanah dan merusak umbi pada batang. Sampai sekarang ini jenis ini susah untuk dihilangkan, karena banyak yang terbawa angin.

Myxomycota

Jamur ini biasa disebut jamur lendir(plasmodial). Jamur ini memakan bakteri, spora, hama, dan berbagai bahan organik di sekelilingnya sehingga disebut predator fagosit. Saat berkembang biak, terdapat tahapan dimana jamur ini mempunyai flagella dan pseudopodia, sehingga dapat bergerak. Kebanyakan berwarna orange dan kuning. Seluruh siklus hidupnya merupakan sel yang hidup. Dalam siklus makanan, saat ia memperoleh makanan disebut plasmodium, yang bisa tumbuh beberapa sentimeter. Plasmodium adalah sel yang tidak dibungkus oleh membran sel dan memiliki banyak nukleus. Plasmodium memakan makannya dengan cara menggerakkan kaki semunya dengan cara fagositosis. Saat disekitarnya tidak ada makanan, mereka merubah bentuk menjadi seperti jamur agar dapat melakukan perkembangbiakkan. Contohnya, diderma testaceum

Acrasiomycota

Jamur ini juga biasa disebut jamur lendir(seluler). Jamur ini memiliki bentuk buah. Hampir sama dengan Myxomycota, jamur ini mengalami tahapan plasmodium, tetapi saat tidak ada makanan, mereka membentuk agrerat. Setelah membentuk agrerat, mereka bermigrasi ke tempat yang menguntungkan, kemudian membentuk tubuh jamur. Tahapan hidupnya tidak membentuk flagella. Sel pada jamur ini terpisah oleh membran selnya.

Pertanyaan:

1. Jenis dari oomycota manakah yang paling berbahaya? Mengapa?

2. Mengapa acrasiomycota dipisahkan dari myxomycota, padahal sama-sama jamur lendir??

3. Mengapa myxomycota disebut jamur yang merupakan predator fagosit??

4. Mengapa oomycota dipisahkan dari kingdom Fungi(jamur)?

5. Mengapa jamur air diberi nama oomycota??

Categories: Biology